Nyadran Sumur Tanjung, Adat Istiadat Bersih Desa Jenangan Yang Terus Dilestarikan.

 

Slametan atau doa bersama masyarakat Desa Jenangan, Ngawi, di Petilasan Sumur Tanjung. 

Ngawi, exspresnews.com - Bersih desa merupakan suatu adat istiadat yang diturunkan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk menyambut datangnya hari besar Islam yang disebut bulan Muharram atau orang Jawa biasa menyebutnya dengan bulan Suro.

Seperti halnya yang dilakukan Pemerintah Desa Jenangan, Kecamatan Kwadungan, Ngawi, yang menggelar bersih desa dengan selamatan atau doa bersama dan dilanjutkan dengan tayuban di Petilasan Sumur Tanjung.

Kepala Desa Jenangan, Anang Waluyo.

Kepala Desa Jenangan, Anang Waluyo menuturkan, nyadran atau sedekah bumi ini merupakan suatu tradisi yang dilestarikan oleh warga masyarakat setempat bersama dengan pemdes.

"Setiap tahunnya kita melaksanakan bersih desa ini sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkahNYA," katanya kepada awak media pada Kamis (04/07/2024).

Selain itu Anang, sapaan akrab Kades Jenangan, menjelaskan bahwa bersih desa ini juga merupakan salah satu cara melestarikan adat istiadat budaya Jawa yang telah diwariskan oleh para leluhur.

"Ini kan juga cara kita nguri-uri budaya Jawa agar tetap ada dan lestari di tengah masyarakat," imbuhnya.

Diharapkan oleh Kades dan perangkat desa setempat, setelah digelar bersih desa ini mampu mewujudkan sinergitas yang baik antara masyarakat dan Pemerintah Desa Jenangan, dan juga membawa keberkahan bagi masyarakat untuk lebih makmur dan sejahtera. (ik)


0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post

Dibaca : 1.756