PDIP ke Sugiri Sancoko, Bagaimana Sikap Partai Gerindra Ponorogo ?
byRedaksi-0
Drs Supriyanto, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Ponorogo. Menurutnya, Politik di Ponorogo masih dinamis.
Ponorogo – Portal Exspresnews.com
Ketua DPC Partai Gerindra Ponorogo, Drs H Supriyanto menanggapi
rekomendasi PDIP yang diserahkan kepada pasangan Sugiri Sancoko – Lisdyarita dalam
Pilbup Ponorogo 2020.
Menurut Drs Supriyanto yang merupakan
politisi senior di Ponorogo dan saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota
DPR RI, dinamika dalam politik di Kabupaten Ponorogo sudah terjadi sejak
turunnya rekom itu.
“Saya menilai turunnya Rekomendasi PDIP itu sangat cepat,
namun dalam sebuah kontestasi Pilkada, ibaratnya sebuah pertandingan sepak bola
ini baru peluit belum di bunyikan dan masih menata formasi di masing-masing
kesebelasan, jadi ini masih panjang. Dan memang Rekomendasi itu salah satu
syarat ketika salah satu pasangan calon mau mendaftar ke KPU kalau lewat Partai
Politik. Oleh karena itu keberadaan rekom ini memang menjadi penting. Kejadian
di Ponorogo ini dengan munculnya rekom yang turun ke Sugiri dan Lisdyarita dari
PDI P memang betul-betul sebuah dinamika yang cukup cepat. Artinya di luar
dugaan juga bahwa Pilkada di Ponorogo nanti akhirnya yang kita prediksi itu
calon tunggal, kemungkinan besar ini nanti tidak jadi calon tunggal, karena
sudah ada lawan kayaknya begitu”, urai Kang Pri, panggilan akrabnya.
Video wawancara dengan Kang Pri, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Ponorogo
Namun berbicara proses pemenangan
kontestasi Pilkada, banyak faktor yang menentukan. “Incumbent di beberapa
tempat ini punya kelebihan, punya sumber daya, punya sumber jaringan, punya
jaringan yang kuat dan itu biasanya di miliki oleh incumbent. Dan dimana-mana
incumbent itu delapan puluh persen menang, yang kalah ada tapi tidak seberapa.
Oleh karena itu kalau lawan baru ini berarti tergantung juga nanti pemenangan
ini sangat di tentukan oleh kinerja daripada incumbent. Kalau incumbent ini
kinerjanya diapresiasi secara baik dan publik mengatakan puas, maka kemungkinan
besar akan memenangkan sebuah pertandingan ini. Tetapi kalau masyarakat
menganggap kinerjanya tidak memuaskan, maka sebetulnya incumbent ini sesuatu
yang sebetulnya kuat akan tetapi sebetulnya keropos. Oleh karena itu biasanya
kalau incumbent ini harus di survey dulu, diukur dulu tingkat kepuasan publik
ketia dia memimpin,” lanjut Kang Pri.
Tentang Parta Gerindra Ponorogo, Kang
Pri menyampaikan bahwa dalam Pilkada segala kemungkinan bisa terjadi, “Artinya
rekom ini bisa kesiapa saja. Karena di dalam menentukan rekom ini, Dewan
Pimpinan Pusat mesti punya pertimbangan-pertimbangan tertentu, punya
pertimbangan didalam langkah-langkah strategis dan seterusnya ini juga dipertimbangkan.
Jadi, kalau rekom Gerindra kususnya di Pilkada Ponorogo ini ya sudah kota
serahkan sepenuhnya kepada Dewan Pimpinan Pusat yang memang punya kewenangan
untuk menentukan. Dan kita akan tegak lurus apa yang disampaikan oleh Dewan
Pimpinan Pusat,” Tegasnya.
Dalam proses pemenangan Pilkada ini
nanti ada banyak faktor, “Diantaranya terkait calon (profil calonnya) seperti
apa, kinerja calonnya seperti apa, jadi figur itu sangat menentukan. Dan untuk
selanjutnya kalau ada incumbent maka akan di ukur rakyat rakyat ini puas apa
tidak. Karena yang puas akan cenderung memilih incumbent dan yang tidak puas
akan cenderung memilih lawannya. Untuk yang satu lagi menyangkut logistik itu
lebih penting, karena ini ibaratnya sebuah perlombaan lari adalah lari maraton,
ini perlu nafas panjang dan orang yang menang di awal belum tentu menang di
akhir. Pengaruh faktor dukungan partai ini juga menjadi sebuah faktor penentu.
Partainya banyak apa tidak, ini juga mempengaruhi kekuatan daripada calon.
Karena masing-masing Partai ini juga mempunyai jaringan juga, punya pengurus
sampai tingkat bawah sampai tingkat ranting, sampai tingkat desa dan bahkan
bisa sampai tingkat RT. Dan ini bisa sangat mempengaruhi, namun demikian karena
pemilih kita ini cair, masyarakat kita ini cair, makanya yang jadi problem
adalah belum tentu ala yang diputuskan partai ini diapresiasi positif oleh
masyarakat, dan ini merupakan probleme lapangan”. Terang Supri.
Post a Comment