Peliput : Hargo Hadi Suprapto
dr Sunu Pamadyo Tanjung, Kepala Puskesmas Pakisbaru Nawangan saat memberikan keterangan kepada Portal Exspresnews.com. (Foto - Hargo)
Kepala Puskesmas Pakisbaru Kecamatan
Nawangan Pacitan, dr Sunu Pamadyo Tanjung meminta warga masyarakat tidak panik
dan tetap tenang dengan hasil rapid test yang positif.
“Ada perbedaan asumsi yang salah dalam
masyarakat. Yaitu antara Rapid Test dengan Test Swap (PCR), Rapid Test adalah test
reaksi cepat untuk mensecreening apakah seseorang
mengarah ke Covid atau tidak, hasilnya adalah reaktif atau non reaktif, bukan
positif atau negatif,” Ucap dr Sunu saat ditemui oleh Portal Exspresnews.com,
Senin (04/05/2020).
Ini perbedaan antara Rapid Test dengan Swap Test, masyarakat harus tetap tenang dan jangan panik, ikuti anjuran dari pemerintah.
(Video - Hargo)
Lebih lanjut, dr Sunu menjelaskan bahwa Rapid
Test tidak bisa dijadikan alat untuk diagnosa dalam menentukan positif atau
negatif Covid 19, “Selanjutnya jika hasil rapid test itu reaktif maka akan dilakukan
pemeriksaan lanjutan dengan rongten, Lab atau dengan Swab, yaitu diambil lendir
dipangkal tenggorokan untuk diambil partikel virusnya, dari sini baru bisa
disimpulkan secara akurat apakah seseorang itu terkonfirmasi positif atau
negatif Covid-19,” Lanjut Ka Puskesmas Pakisbaru itu.
dr Sunu juga mengatakan bahwa banyak gejala
yang bisa jadi akan positif saat dilakukan rapid test. “Bisa jadi batuk, pilek,
panas, demam berdarah, positif dalam rapid test, namun belum tentu positif
secara swap, untuk itu kita lakukan pemeriksaan yang mendalam dengan melakukan
PCR atau Test Swap,” Jelasnya.
Untuk itu saya menghimbau agar masyarakat jangan
panik dengan adanya hasil rapid test yang positif. “Hari ini saya juga akan
mengantar yang kemarin positif dalam Rapid Test untuk di PCR, kepada masyarakat
tetap jaga kesehatan, pakai masker, jaga jarak dan jangan panik serta tetap
tenang namun waspada.” Pungkas dr Sunu Pamadyo Tanjung. (Hargo)
Hargo Hadi Suprapto
Peliput di Portal Exspresnews.com
Post a Comment