Pupuk bersubsidi dikurangi, Dinas Pertanian berikan pelatihan Pupuk Organik di Desa Bringinan


Peliput : Nanang Wibowo
Pelatihan pembuatan pupuk organik, sebagai salah satu program dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo untuk menanggulangi efek pengurangan pupuk bersubsidi.
 (Foto - Nanang Wibowo)

Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo melalui bidang penyuluhan menggelar kegiatan peningkatan kemampuan lembaga petani di Desa Bringinan Kecamatan Jambon Ponorogo.

Kegiatan tersebut berlangsung 3 hari yaitu tanggal 16 – 18 Maret 2020.
Di hari ketiga atau penutupan dilakukan pelatihan pembuatan pupuk organik bagi petani.
Rumah Baca Desa Bringinan merupakan tempat digelarnya pelatihan tersebut. (foto - Nanang Wibowo)

Menurut Kepala Seksi Kelembagaan Penyuluhan Dinas Pertanian Ponorogo, Evi yang menjadi ketua pelaksana dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa pihaknya menggelar kegiatan tersebut sebagai upaya untuk menyehatkan alam kembali ke organik yang sudah terlanjur menggunakan proses kimia, “Kita kembali agar alam dan  tumbuhan sehat dan kita juga sehat,” ucap Evi.

Lebih lanjut Evi mengatakan bahwa pengurangan pupuk subsidi 50% dari pemerintah melahirkan peluang. “Dan setelah pelatihan pembuatan pupuk organik ini agar di tularkan ke lingkungan setempat,” Lanjut Evi.

Kepala bidang penyuluhan berharap peserta memaksimalkan ilmu dari Pak Barno, Kades Bringinan yang merupakan praktisi pupuk oranik. “Peserta harus benar benar harus serius, ini ilmu teori juga praktek yang sangat berguna bagi kelestarian alam kita.” Pungkas Evi.
Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti pelatihan Pupuk Organik. 
(Foto - Nanang Wibowo)

Sementara menurut Anik Srimulyani dari Desa Ngumpul yang memberikan materi jenis tanah menyampaikan bahwa bumi itu diam dan manusia harus mengolah atau siklus alam serta diproses untuk jenis tanaman apapun yang berguna bagi manusia. “Semua upaya ini kita lakukan agar tidak gagal panen apalagi gagal harga, apalagi PANTANG MENYERAH ITU PRINSIP PETANI, namun kekuatan niatan mewariskan tanah yang subur harus terus kita lakukan, salah satunya adalah beralih menggunakan pupuk organik,” urai Anik.

Anik melanjutkan bahwa fungsi dinas adalah mempersiapkan para petani berani berkompetisi dengan berbudidaya dan berpikir kedepan. “Target kita  adalah petani tidak termarginalkan, untuk itu kita berikan pelatihan pembuatan pupuk organik kegunaan juga cara pemasarannya, dan yang terpenting adalah mulai mengembalikan tanah yang diracuni pupuk kimia dan solusi sesuai standart sakitnya tanah atau spesifikasinya dengan menggunakan perimbangan dosis pupuk, untuk itu kita mencanangkan GO ORGANIK, kembali ke organik, kembali ke alam,” Lanjut Anik.

Kegiatan ini, kata Anik, adalah mengacu ke ajakan Bupati Ipong Muchlissoni saat mengawali menjadi Bupati di Ponorogo salah satu ajakan kepala daerah adalah organikisasi. “Kita harus ikut mensukseskan program tersebut dengan mulai menggunakan pupuk organik dalam kegiatan penanaman.” Pungkasnya.

Kepala Desa Bringinan, Barno, yang juga praktisi pupuk organik, saat memberikan materi pelatihan pupuk organik. (Foto - Nanang Wibowo)

Kepala Desa Bringinan, Barno mengapresiasi kegiatan itu. “Ini adalah langkah strategis yang dilakukan oleh Dinas Pertanian, melalui bidang penyuluhan pertanian dalam menyiapkan mental petani yang milenial dan handal serta pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk organik,” ucapnya kepada Portal Exspresnews.com.

 Apalagi, kata Barno, saat ini ada kebijakan dari pemerintah untuk mengurangi pupuk bersubsidi. “Dengan adanya pelatihan ini, paling tidak petani sudah punya ilmu untuk membuat pupuk sendiri, sehingga walaupun ada pengurangan pupuk organik tidak akan kaget.” Pungkas Barno, yang sering disebut dengan Lurah Gaul. (Nanang)

Nanang Wibowo
Peliput di Portal Exspresnews.com


0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post

Dibaca : 1.756