Peliput : Hargo Hadi Suprapto
Jembatan Irorono Desa Gedangan berdiri dengan megah, menghubungkan beberapa dusun di dua desa serta mengakses ke Ngile dan Kalikuning Tulakan.
Pacitan – Portal Exspresnews
Usai
sudah penantian warga Desa Gedangan yang merindukan akses jembatan yang memadai
pasca bencana banjir 2 tahun silam yang menghanyutkan jembatan yang melintang
di Sungai Grindulu itu.
Seperti
yang disampaikan oleh Kepala Desa Gedangan, Sumarsono, pihaknya sangat senang
dan bangga dengan diresmikan jembatan didesanya itu. “Jembatan ini sangat
ditunggu-tunggu, dua tahun terakhir, kami (Warga Gedangan dan sekitarnya), seperti
orang yang ingin makan saat berpuasa. Jika kami ingin keseberang harus berputar
terlebih dahulu,” ungkap Sumar, panggilan akrabnya sesaat setelah peresmian
jembatan.
Lebih
lanjut Sumar menyampaikan apresiasi kepada pihak terkait yang telah membangun
jembatan itu. “Kami sampaikan terima kasih kepada instansi terkait, saat ini akses
ke pasar, berobat teratasi, dulu warga kami kesulitan, untuk hasil bumi 4 kg
yang akan dijual ke pasar tidak sesuai dengan cost transportasinya karena jalan
memutar, alhamdulillah kini sudah bisa teratasi,” Lanjut Sumarsono.
Sumar
juga menambahkan bahwa dirinya tidak mengira, jembatan Gedangan akan dibangun
semewah itu. “Kami tidak mengira jembatan di Desa Gedangan dibangun semewah
itu, untuk itu akan kami dibuat rest area sehingga akan dibuat selfie, kemudian
yang dibawah bisa dibuat pemancingan, sehingga kemeahan jembatan ini dapat
lebih bisa dimanfaatkan,” ujar Sumarsono.
Kepala
Desa Gedangan juga memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak mengambil
pasir dan batu dibawah jembatan. “Nanti kalau pasir dan batunya diambil bisa
berakibat erosi sehingga pondasi jembatan bisa roboh, jangan sampai itu
terjadi,” tegasnya.
Secara
detail, Sumarsono menjelaskan bahwa jembatan itu menghubungkan 3 dusun di Desa
Kebondalem, 2 dusun di Desa Gedangan, dan 1 dusun di Desa Ngreco,” Namun yang terpenting,
jalur ini bisa menembus wilayah Desa Ngile dan Desa Kalikuning Tulakan,
jaraknya kurang lebih 7 km, sehingga ini menghubungkan antar kecamatan. Jika
dari Bandar dan akan menuju Tulakan lebih enak lewat Gedangan, lebih cepat,
namun harus hati-hati karena jalan perlu ada pembenahan. Semoga bisa diperbaiki
3 tahun kedepan,” jelas Sumarsono.
Jembatan
ini banyak sekali manfaanya, kata Sumarsono, dengan inovasi dan kreatifitas
akan menjadi kebanggaan desa kami, “Untuk itu kami beri nama jembatan Irorono, yang
merupakan nama Kepala Desa Gedangan yang pertama. Beliau dulu orang yang sakti,
kurang lebih pada jaman Diponegoro tahun 1830 an.” Pungkas Sumarsono. (Hargo)
Post a Comment